Asia Paper & Pulp (APP) akan mendorong pertumbuhan MEA dengan solusi pengemasan baru yang berkelanjutan dan bebas plastik. APP, pabrik kertas terbesar di dunia yang berbasis di Jakarta, mengatakan bahwa pasar Timur Tengah dan Afrika (MEA) merupakan wilayah pertumbuhan yang penting bagi kertas dan produk kertasnya mengingat meningkatnya permintaan akan kemasan ramah lingkungan yang dapat terurai secara hayati. solusi, diperkirakan tumbuh sekitar 4 persen per tahun.
Siaran pers APP yang dikutip EGINDO.co menyebutkan permintaan akan produk kertas ramah lingkungan telah berada pada kurva pertumbuhan eksponensial di MEA pasca-covid yang dipimpin oleh kemasan makanan dan sektor lain seperti katering, kebersihan, farmasi dan kosmetik dengan perkiraan ukuran pasar diperkirakan akan menyentuh US$28,72 miliar, menurut Intelijen Mordor. Permintaan ini juga didorong oleh lonjakan e-commerce dengan Arab Saudi dan UEA yang memimpin tren tersebut.
“Wilayah ME adalah salah satu pasar yang penting terutama karena kehadiran kami selama lebih dari tiga dekade, dan juga wilayah ini merupakan importir bersih produk kertas, dengan APP mencatat pertumbuhan dari tahun ke tahun selama bertahun-tahun,” kata Sandeep Raina.
Kepala Penjualan Ekspor, Timur Tengah dan Afrika untuk APP, menambahkan bahwa penjualan perusahaan telah melonjak kembali ke tingkat sebelum Covid. Kawasan Timur Tengah kini menyumbang hampir 15 persen penjualan global APP, dengan sebagian besar pertumbuhan berasal dari kertas berkualitas komoditas dan khusus.
Pasar utama APP di kawasan itu adalah UEA dan Arab Saudi di GCC, diikuti oleh Irak dan pasar lainnya. APP telah sepenuhnya mengintegrasikan operasinya di Indonesia dengan rangkaian produk yang luas di industri mulai dari Pulp, Kertas, Pengemasan, Tisu, dan Alat Tulis.
APP telah lama menjalin hubungan dengan ME dan hadir secara resmi melalui kantor cabang di UEA sejak tahun 1989 serta jaringan distributor dan pelanggan yang luas di wilayah tersebut.
“APP telah memilih UEA sebagai basis resminya karena emirat tersebut merupakan pusat bisnis dan perdagangan terbesar di kawasan ini dengan fasilitas terbaik di kelasnya dalam hal perbankan, pergudangan, dan re-ekspor,” kata Raina.
APP juga merupakan pemasok utama kertas cetak Alquran ke wilayah ME dengan pangsa pasar yang besar. Produk tersebut bersertifikat Halal oleh Majlis Ulama.
Solusi Netral Karbon
Meningkatnya kesadaran dalam mengurangi jejak karbon dan peraturan yang lebih ketat mengenai plastik sekali pakai di banyak negara di kawasan ini, khususnya di GCC, bahan kemasan ramah lingkungan, khususnya solusi kemasan kertas, merupakan katalis utama pertumbuhan. APP telah mengembangkan portofolio produk dan strategi pasarnya dalam konteks ini, yang mengarah pada inovasi dan rangkaian produk baru.
Nilai kemasan/tisu/kertas fotokopi/nilai khusus sangat banyak diminati dan tren menunjukkan bahwa karena meningkatnya bisnis online, nilai kemasan akan terus diminati.
Letchumi Achanah, Head of Stakeholder Engagement & Advocacy APP mengatakan bahwa sejalan dengan tren yang berubah, APP telah meluncurkan rangkaian solusi kemasan kertas Foopak Bio Natura yang dapat terurai secara hayati yang ditujukan untuk rumah tangga, merek FMCG, dan sektor kemasan makanan pilihan daur ulang bebas minyak bumi untuk menghadapi bencana plastik.
“Keberlanjutan merupakan hal mendasar bagi visi APP karena kami terus berimprovisasi dan berevolusi menuju produksi kami menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan ini mengambil langkah signifikan untuk mencapai sasaran emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal, sambil menjajaki dan menerapkan berbagai langkah,” kata Achanah.
Sementara itu Asia Pulp & Paper (APP) adalah perusahaan manufaktur pulp dan kertas yang menghasilkan produk-produk berkualitas untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat akan kertas, tisu, dan kemasan yang beroperasi di seluruh Indonesia dan Tiongkok serta gabungan pulp, kertas, produk kemasan dan kapasitas konversi tahunan. lebih dari 20 juta ton. Saat ini, Asia Pulp & Paper (APP) memasarkan produknya di lebih dari 150 negara di enam benua.@
Rel/APP/EGINDO.co