Dirut: Tjiwi Kimia Telah Operasikan PLTS, Ciptakan Proses Dekarbonisasi

Tjiwi Kimia telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 9,8 MWp di atas lahan seluas 11,4 hektar, yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 12.400 ton CO2 per tahun. Adopsi teknologi solar panel untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui proses dekarbonisasi

Hal itu dikatakan Direktur Utama (Dirut) PT Tjiwi Kimia Suhendra Wiriadinata, pada Selasa lalu usai PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia) menerima penghargaan bergengsi sebagai salah satu “Indonesia Best Living Legend Companies & Brands 2024” dari majalah SWA.

Suhendra Wiriadinata

Dijelaskannya, didirikan pada tahun 1972, PT Tjiwi Kimia telah berkembang dari produsen soda kaustik menjadi salah satu produsen kertas terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi lebih dari 1.800.000 metrik ton per tahun. Perusahaan ini juga memproduksi berbagai produk kertas, kemasan, serta alat tulis sekolah dan kantor, yang banyak diekspor ke pasar internasional.

Untuk itu katanya penghargaan yang diterima adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen seluruh tim dalam mempertahankan standar tinggi dalam inovasi dan keberlanjutan serta komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan pasar global.

Direktur Utama PT Tjiwi Kimia Suhendra Wiriadinata, mengatakan unit usaha Asia Pulp and Paper (APP) Group, dalam upayanya menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). “Adopsi teknologi solar panel adalah upaya kami untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui proses dekarbonisasi. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Tjiwi Kimia untuk mendorong praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian target dekarbonisasi dari Pemerintah Indonesia,” ujar Suhendra.

Katanya peresmiannya dilakukan kala itu bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Tjiwi Kimia ke-51 tahun dan instalasi PLTS itu diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 12,400 ton CO2e setiap tahunnya. Instalasi melibatkan 11 bangunan besar, dengan memanfaatkan potensi dari atap bangunan tanpa mengganggu area terbuka hijau. Dengan listrik yang dihasilkan, harapannya dapat mendukung keperluan penerangan serta produksi lainnya dan kedepannya, instalasi serupa akan dilakukan di seluruh mills APP Sinarmas.

Langkah Tjiwi Kimia sejalan dengan komitmen peningkatan kinerja ESG yang lebih baik dalam setiap kegiatan bisnis dan operasional APP Sinar Mas, yang juga tertuang dalam Sustainability Roadmap Vision 2030. Penerapan prinsip-prinsip ESG merupakan aspek penting dari rangkaian operasional Perusahaan, yang harus dijadikan fokus karena akan berdampak signifikan pada kelangsungan usaha jangka panjang.

Penerapan prinsip ESG dalam aspek produksi antara lain dengan pengurangan jejak karbon (dekarbonisasi) melalui praktik kerja terbaik, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu juga dilakukan peningkatkan komposisi energi terbarukan dalam bauran energi dan mengurangi konsumsi energi.

Suhendra menambahkan, dalam konteks yang lebih luas, adopsi teknologi solar panel oleh Tjiwi Kimia sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai zero emisi dan mendorong FOLU Net Sink 2030. Penerapan teknologi ini dalam proses produksi kertas tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan pengurangan emisi karbon secara signifikan. Dengan berkontribusi aktif dalam pencapaian target pemerintah, Tjiwi Kimia memperlihatkan peran aktif industri dalam penciptaan masa depan yang berkelanjutan.@

Sumber: EGINDO.co