OKI Pulp & Paper Mills (OKI) mempunyai komitmen tinggi pada keberlanjutan dan mengurangi jejak karbon ditunjukkan dengan rencana kerja dekarbonisasi secara komprehensif. Terletak di wilayah terpencil, jauh dari jaringan listrik konvensional, telah mendorong OKI secara proaktif mendanai kebutuhan energi nya agar dapat menggunakan energi terbarukan dengan mengoperasikan pembangkit listrik dan uap. Sumber utama energi OKI mencakup kulit kayu dan black liquor sebagai biomassa.
Dalam laman resmi OKI yang dikutip EGINDO.co menyebutkan upaya keberlanjutan OKI mencakup pembangunan pabrik yang menggunakan energi terbarukan, sehingga memperkuat status pabrik OKI sebagai fasilitas pulp dan kertas terintegrasi dengan sumber energi terbarukan yang independent. Pendekatan inovatif ini, menghilangkan kebutuhan akan Renewable Energy Certificates (RECs) atau Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik Virtual (PPA) lainnya, karena penggunaan energi terbarukan di area operasional OKI memenuhi lebih dari 97% kebutuhan energi OKI.
Manajemen sumber daya energi yang bertanggung jawab mencakup merupakan elemen kunci dalam produksi uap bertekanan tinggi OKI. Komponen penting ini memberikan kontribusi besar dalam menghindari emisi karbon, mencegah pelepasan 2.417.885-ton CO2e setiap tahun. Penekanan OKI pada pemanfaatan biomassa menjadikan OKI sebagai contoh fasilitas pulp dan kertas dengan emisi karbon rendah, yang secara signifikan mengurangi dampak lingkungan yang merugikan. Untuk memastikan pasokan biomassa yang handal, OKI telah mengambil langkah-langkah proaktif dengan menggabungkan Empty Fruit Bunch (EFB) dan serat kelapa sawit bersadal dari perkebunan kelapa sawit terdekat.
Upaya yang telah menghasilkan hasil yang mengesankan, terwujud dalam penurunan emisi karbon sebesar 23% pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, OKI memperkirakan penurunan tambahan sebesar 48% pada tahun 2023, hal ini menunjukkan konsistensi penerapan komitmen OKI terhadap tanggung jawab perlindungan lingkungan.
Recovery Boiler merupakan sumber utama uap bertekanan tinggi yang memberikan dukungan sekitar 85% dari total kebutuhan pabrik. Keberhasilan tersebut cukup mencengangkan karena dicapai bersamaan dengan penghindaran karbon sebesar 4.586.994-ton CO2e per tahun, dengan menggunakan Heavy Black Liquor sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Selain itu, penggunaan Bark Gasifier memainkan peran penting dalam efisiensi energi saat proses Lime Klin, yakni mencakup sekitar 80% dari total konsumsi energi sehingga dapat meminimalkan konsumsi minyak bakar. Hal ini berdampak pada penghindaran karbon sebesar 238.128-ton CO2e per tahun. OKI tetap aktif dalam meningkatkan dan memperluas kapasitas penggunaan Bark Gasifier, dengan target ke depannya mencakup 90% dari energi terbarukan yang digunakan dalam proses Lime Klin.
Komitmen OKI pada keberlanjutan merupakan sebuah perjalanan yang berkesinambungan. OKI terus mencari tambahan jalur energi terbarukan, seperti mengeksploitasi biogas dari pengolahan effluent air limbah dan mempertimbangkan pilihan Solar PV di atas atap di luar area operasional, di masa depan.
Secara ringkas, seluruh upaya tersebut menegaskan dedikasi OKI dalam mewujudkan komitmen pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab dan meminimalkan dampak lingkungan dari operasionalnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemenuhan target dan deadline 50% peningkatan renewable fuel dalam SRV 2030. OKI telah melakukan evaluasi terhadap pemasok bahan baku pulp untuk proses produksi tissue. Untuk evaluasi pulp untuk bahan baku menggunakan alat Supplier Evaluation and Risk Assessment (SERA), yang mencakup penilaian kinerja lingkungan supplier.
Untuk mewujudkan prinsip recycle, OKI menerapkan proses recycle material dengan tetap memperhatikan standar kualitas produk yang dihasilkan. Upaya recycle material yang dilaksanakan antara lain penggunaan kembali 100% reject knot pada proses pemasakan kayu di fiberline, sebelumnya proses reuse ini dilakukan secara manual dengan menggunakan chip pile, yang kemudian dilanjutkan dengan modifikasi sehingga reject knot dapat digunakan dalam close system. Pemanfaatan kembali 76% Tail Reject (TR) pulp untuk memproduksi brown pulp pada proses pulp making.@
Sumber: EGINDO.co